SEJARAH SILAT NUSANTARA |
Dalam Blog Ini Diuraikan akan sejarah, Perkembangan Dan Keanekaragaman akan Seni Pencak Silat Mulai dari Sabang sampai Merauke yang kesemuanya merupakan Warisan Budaya leluhur yang ada di Nusantara yang keberadaan dan perkembangan mesti kita jaga dan Lestarikan.
Perkembangan sejarah pencak silat di indonesia lebih tua dari pada
sejarah Negara Kesatuan Republik Indonesia itu sendiri, karena
sebelumnya NKRI ini masih berbentuk kerajaan-kerajaan kecil yang disebut
dengan nama Nusantara dan belum dinamakan Indonesia seperti setelah
Indonesia memproklamasikan kemerdekaannya hingga hari ini.
Waktu itu pencak silat atau masih disebut
silat sudah dikenal di berbagai daerah yang masih berbentuk
kerajaan-kerajaan kecil di tiap wilayah Nusantara seperti Kerajaan
Aceh, Kerajaan Mataram,Kerajaan Minangkabau,Kerajaan Kutai,
Tarumanegara, Sriwijaya, dan lain-lain, sampai pada saat Kerajaan
Majapahit bisa menguasai dan menyatukan kerajaan-kerajaan di nusantara
dibawah satu kepemimpinan dibawah mahapatih Gajah Mada dan Rajanya Hayam
Wuruk, yang selanjutnya diteruskan oleh Kerajaan Islam Demak yang juga
menyatukan wilayah Nusantara. pada waktu itu prajurit-prajurit di setiap
kerajaan sudah dibekali dengan ketrampilan dan teknik-teknik pembelaan
diri sesuai dengan teknik silat yang berkembang pada waktu itu dari
berbagai daerah yang ada di nusantara, letak geografis dan etnis yang
ada di nusantara waktu itu juga sangat mempengaruhi perkembangan teknik
silat disetiap wilayah nusantara, bahkan dari berbagai keterangan yang
ada bahwa pencak silat nusantara waktu itu juga dipengaruhi oleh budaya
dan agama yang masuk ke nusantara seperti budaya hindu,budha yang
dibawa oleh para pedagang dari India, China, dan juga pengaruh dari para
pedagang Arab dan Turki yang beragama Islam. Bahkan mungkin jauh
sebelum kedatangan Islam di Jazirah Arab, karena menurut sejarah para
pedagang Arab sudah menjalin hubungan dagang dengan kerajaan Nusanatara
jauh sebelum kedatangan Islam seperti contoh kapur barus yang digunakan
untuk membalsem mayat atau mummi di Mesir pada waktu itu didatangkan
dari daerah baros Sumatera Utara, dan juga dari kajian sejarah yang ada
bahwa ada dua sumber besar silat yang mempengaruhi perkembangan silat
di Nusantara yaitu silat dari Minangkabau dan silat dari Tatar Pasundan,
dan perkembangan selanjutnya tradisi silat diturunkan secara turun
temurun baik dari silsilah keluarga maupun orang – orang terdekat dengan
informasi yang menyebar dari mulut ke mulut, dan ditambah karena
situasi setelah kedatangan penjajah di bumi Nusantara, perkembangan
silat memasuki era ketertutupan karena khawatir diketahui penjajah dan
dianggap sebagai pemberontak, kisah-kisah para pendekar-pendekar yang
digjaya bermunculan dari masa kemasa dari zaman dulu sebelum kedatangan
penjajah sampai Indonesia merdeka hingga hari ini, seperti kisah
keperkasaan Patih Gajah Mada dari kerajaan Majapahit,atau kisah Cindue
Mato dari Kerajaan Minangkabau, Raja Sisinga Mangaraja dari Tapanuli,
kepiawaian Mpu Tantular dalam membuat keris dan memainkannya dan masih
sangat banyak cerita-cerita yang lainnya sebelum kedatangan penjajah di
kepulauan Nusantara pada abad ke 15 , dan pada zaman penjajah juga
banyak kisah-kisah kependekaran dari berbagai daerah dinusantara seperti
kisah Bang Pitung dari Betawi, Pangeran Diponegoro dari Jawa Tengah,
Tuanku Imam Bonjol dari Minang dan kisah pejuang-pejuang lainnya yang
memperjuangkan kemerdekaan Indonesia yang menyebar dari sabang sampai
merauke.
Bukti tertulis mengenai asal muasal pencak silat di Nusantara sangat
sulit ditemukan , paling sebagai contoh yang ada yaitu perkembangan
silat di Minangkabau yang terdapat dalam Tambo Alam Minangkabau bahwa
silat atau silek diciptakan oleh Datuk Suri Diraja dari daerah Pariangan
Tanah Datar dilereng gunung Merapi Sumatera Barat pada abad ke-XI.
Kemudian silek dibawa dan dikembangkan oleh para perantau Minang ke
seluruh Asia Tenggara seperti yang kita liat pada hari ini diberbagai
negara melayu seperti Malaysia, Brunei, Singapura,dan lain-lain.
Kebanyakan sejarah pencak silat di Indonesia dikisahkan melalui
legenda yang bermacam-macam dari satu daerah dan daerah lainnya. Seperti
asal mula silat aliran Cimande yang mengisahkan tentang seorang wanita
yaitu istri Uwa Khair yang menyaksikan pertarungan antara harimau dan
monyet pada saat mencuci baju disungai, dan kemudian ia meniru gerakan
perkelahian kedua binatang tersebut sehingga muncullah aliran silat
Cimande. Asal mula ilmu silat di Indonesia kemungkinan berkembang dari
keterampilan suku-suku asli Indonesia dalam berburu dan berperang dengan
menggunakan parang, arit, golok, tombak,panah dll. Seperti yang saat
ini kita liat di berbagai suku terbelakang di Indonesia yang hingga abad
XX relatif belum tersentuh pengaruh dari luar seperti Suku Nias, Dayak
pedalaman, dll.
Silat diperkirakan menyebar di kepulauan Nusantara semenjak abad VII
Masehi, akan tetapi asal mulanya belum dapat dipastikan karena belum ada
bukti otentik tentang itu. Meskipun demikian, silat saat ini telah
diakui sebagai budaya asli Melayu dalam pengertian yang luas, yaitu para
penduduk daerah pesisir pulau Sumatera dan daerah Semenanjung Malaka
serta berbagai kelompok etnik lainnya yang menggunakan Bahasa Melayu di
berbagai daerah di berbagai pulau di Indonesia seperti Jawa, Bali,
Kalimantan, Sulawesi dan pulau-pulau yang lainya yang juga
mengembangkan sebentuk silat tradisional mereka sendiri. Dalam Bahasa
Minangkabau, itilah silat itu sama dengan silek.
Seperti dituturkan diatas bahwa silat di kepulauan nusantara
dipengaruhi oleh budaya India, Cina, Arab dan Turki, hal ini dapat
dimaklumi karena memang kebudayaan melayu (termasuk Pencak Silat) adalah
kebudayaan yang sangat terbuka yang mana sejak awal kebudayaan Melayu
telah beradaptasi dengan berbagai kebudayaan yang dibawa oleh para
pedagang maupun perantau dari India, Cina, Arab, Turki, dan lainnya.
Kebudayaan-kebudayaan itu kemudian berasimilasi dan beradaptasi dengan
kebudayaan penduduk asli. Maka kiranya sejarah pencak silat itu lahir
bersamaan dengan munculnya kebudayaan Melayu. Sehingga, setiap daerah
umumnya memiliki tokoh persilatan yang dibanggakan. Sebagai contoh,
bangsa Melayu terutama di Semenanjung Malaka meyakini sebuah legenda
bahwa hang tuah dari abad ke-14 adalah pendekar silat yang terhebat. Hal
seperti itu juga yang terjadi di Pulau Jawa, yang membanggakan Mapatih
Gajah Mada.
Perkembangan dan penyebaran silat secara histories di Nusantara mulai
tercatat ketika penyebaran dan pengajarannya banyak dipengaruhi oleh
kaum Ulama, seiring dengan penyebaran agama Islam pada abad ke-14
masehi. Catatan historis ini dinilai otentik dalam sejarah perkembangan
pencak silat yang pengaruhnya masih dapat kita lihat hingga saat ini.
waktu itu pencak silat telah diajarkan bersama-sama dengan pelajaran
agama di surau-surau seperti yang sangat membudaya di Minangkabau karena
pengaruh sistem matriliniar maka anak laki-laki yang sudah baligh tidak
tidur dirumah orang tuanya tapi tidur disurau sambil belajar mengaji
dan belajar silat sama angku surau atau ustadnya. setelah itu silat lalu
berkembang dari sekedar ilmu beladiri dan kesenian tradisional rakyat,
menjadi bagian dari pendidikan bela negara untuk menghadapi penjajah. Di
samping itu juga pencak silat menjadi bagian dari latihan spiritual dan
kebatinan.
Silat berkembang di Indonesia dan Malaysia (termasuk Brunei dan
Singapura) dan memiliki akar sejarah yang sama sebagai cara perlawanan
terhadap penjajah asing. Setelah zaman kemerdekaan, silat berkembang
menjadi ilmu bela diri formal walaupun masih banyak silat-silat di
Indonesia yang masih sangat tradisional dan tertutup seperti kebiasaan
di zaman penjajajah. Maka mulailah dibentuk Organisasi-organisasi silat
secara nasional seperti Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) di
Indonesia, Persekutuan Silat Kebangsaan Malaysia (PESAKA) di Malaysia,
Persekutuan Silat Singapore (PERSIS) di Singapura, dan Persekutuan Silat
Brunei Darussalam (PERSIB) di Brunei. dan mulai tumbuh pula puluhan
perguruan-perguruan silat di Amerika Serikat dan Eropa serta
negara-negara lainnya didunia seperti di Afrika. Silat kini telah secara
resmi masuk sebagai cabang olah raga dalam pertandingan
internasional,seperti yang dipertandingkan dalam Sea Games dan ada
wacana kalau silat juga akan di pertandingkan di ajang Olimpiade.